Thursday, 30 July 2020

Jangan INSECURE karena JOMBLO





“Jomblo” adalah bahasa gaul dari kata “lajang”. Bagaimanapun sejarah lajang bisa berubah menjadi jomblo, aku pun tidak paham. Yang pasti, kita hidup di negara yang lucu, yang menganggap manusia jomblo ada dalam tingkatan kasta yang lebih rendah, dari manusia yang memiliki pasangan atau berpacaran. Padahal, menjadi jomblo tidak selalu menjadi hal yang menyedihkan dan mengerikan. Jomblo memang selalu identik dengan Bully-an, baik itu di bully oleh teman-teman sekolah, kantor (tempat kerja), maupun disosial media. Kasian juga sih mereka selalu mendapat perlakuan seperti itu. Padahal merekakan nggak salah apa-apa yaaa!!!

Justru sebaliknya, kebanyakan manusia jomblo adalah manusia yang sedang cukup kuat untuk berdiri sendiri. Manusia yang sedang tidak mau berurusan dengan drama berlebih. Manusia yang sedang sibuk berdikari dan fokus mengejar mimpi. Manusia yang sedang ingin mencurahkan kasih sayang pada sahabat-sahabat dan keluarganya. Manusia yang bukan terlalu jelek untuk mendapat pacar, melainkan terlalu keren untuk tergesa-gesa tenggelam dalam hubungan yang salah, yang ujungnya malah dipenuhi kebohongan dan pengkhianatan.

Bukankah punya pasangan juga tidak menjamin seseorang menjadi bahagia?

Berpasangan tapi saling tersakiti, berpasangan tapi selalu merasakan cemburu, berpasangan tapi tidak saling percaya, berpasangan merasa nyaman dan bahagia, berpasangan tapi tidak bisa berkomitmen.

Lantas apa yang kau agungkan dari sebuah kata berpasangan dan memandang rendah jomblo kalau kenyatannya kau tak lebih bahagia dari seorang yang disebut Jomblo.

Biasanya jomblo itu dihina karena dianggaptidak mendapat perhatian dari siapapun atau kekurangan perhatian dan kasih sayang. Kalau kamu bilang, kasian yaa nggak ada yang perhatiin, nggak ada yang diajak jalan, ngedate, nggak ada yang dichat dan bla bla bla...

Emangnya jomblo selama ini nggak punya orang tua, keluarga, temen dan kolega yang perhatian? Emangnya kalian yang berpasangan hanya mendapat perhatian dari seorang pacar saja? Cukup?? uang jajanmu, uang kuliahmu, fasilitas yang kamu dapatkan selama ini seperti h sama siapa, pacarmu kah? Jadi pasangan itu bukan segalanya!

Jomblo itu hanya sebuah status yang bisa dirubah kapanpun kita mau. Aku selalu percaya bahwa komitmen itu soal ketetapan dan ketepatan. Kalau belum ingin menetap dan belum menemukan yang tepat, apa harus dipaksakan? Maka dari itu, nikmatilah saat-saat sendiri. Berkomitmenlah saat sudah ada kesiapan, bukan karena alasan kesepian, atau karena kurang perhatian. Jangan karena kesepian kamu tergesa-tega mencari pasangan, tapi kesiapan untuk mempunyai pasangan itu lebih penting daripada kata kesepian. Bukankan kesepian bisa terobati dengan adanya kawan, sahabat dan keluarga yang bisa mengisi rasa kesepianmu. Bukankah masih banyak kegiatan lain yang lebih bermanfaat dibanding harus membandigkan status mu yang Jomblo dengan yang berstatus pacaran.

Ingat saja bahwa akan ada saatnya seseorang yang punya pacar itu putus, akan ada saatnya seseorang yang kuat menjadi rapuh, akan ada saatnya seseorang yang berpasangan jomblo, dan akan ada saatnya juga seseorang yang jomblo mempunyai pasangan.

Jadi untuk para jomblo jangan insecure, jangan minder dan jangan tergesa-gesa karena bacot netizen...


No comments:

Post a Comment