Friday, 2 August 2019

Kayana Kopi, Kedai Kopi idealis


instagram@kayanakopi
Hii Readers..
Kali ini gue bakal bahas tentang Kedai Kopi Idealis di Batang.
Gue kira dapet tugas kerja di kota ini adalah sebuah kutukan. Nggak punya temen, nggak tau tempat yang cozy buat ngopi dan buang penat, di rumah sendirian, dan ah sial. Sampai akhirnya gue mulai membuka diri dengan mencoba mengunjungi café-cafe yang ada di kota ini. Ah sebut saja kedai kopi, itu akan terdengar lebih cozy di telinga.
Beberapa kali gue datang ke kedai kopi di kota ini, dan hampir semuanya ramai. Bahkan sangat ramai. Remaja milenial disini ternyata terbawa tren atau eksistensi, entah yang mana. Beberapa datang berpasangan, beberapa lain datang dengan sahabat, kolega maupun keluarga. Dan well, gue datang sendiri.
Di Kota gue tinggal sebelumnya, datang ke kedai kopi sendirian, memesan kopi lalu duduk dan membuka leptop atau sekedar menggambar dan sesekali melihat kanan kiri adalah hal yang biasa saja.
Berbeda dengan disini, di Kota ini. Gue ngerasa bagai alien yang datang dari mars atau planet lain dan memiliki wajah aneh. sampai hampir semua pengunjung menatap gue dan beberapa lainnya ngeliat gue dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Suasana seperti ini sangat tidak nyaman dan menjengkelkan bagi seorang penulis amatir yang butuh kenyamanan dan inspirasi sambil bersantai di kedai kopi.
Gue nyoba ngopi di sebuah kedai yang berada di tengah kota Batang. Kayana Kopi, iya itu nama kedainya. Berada tidak jauh dari pantura dan terlihat sangat cozy, dan kebetulan berada tidak jauh dari rumah baru gue.
Kedai Kopi yang gue jadikan tempat andalan di Kota ini bisa gue bilang Kedai Kopi yang idealis.
Kok bisa?
Karena di sana hanya menonjolkan menu kopi sebagai sajiannya. Bukan berarti tidak ada menu lain. Kayana Kopi memiliki menu khas racikan sendiri yang diberi nama Kayana Coffee Lover (Blend). Manual brewing yang digunakan yakni V 60, aeropress, sypon, vietnam dripp, cold brew, chemex, dan tubruk. Untuk sajian kopinya ada jenis arabica, robusta, excelsa, dan liberica.
instagram@kayanakopi
Kedai Kopi idealis bagi pecinta kopi ini menyajikan green beans dari berbagai daerah, tentu jenisnya menyesuaikan hasil panen. Disana juga menjual beberapa peralatan kopi, pun beans yang sudah dikemas dan ditata rapi di dekat pintu masuk kedai tersebut. Sedangkan untuk menu makanannya, Kayana Kopi hanya menyediakan cake. Tidak ada camilan-camilan seperti di kafe-kafe pada umumnya. Looks so fancy.
instagram@kayanakopi
instagram@kayanakopi
 Awal gue datang kesini, banyak pertanyaan yang bermunculan dikepala yang memiliki rambut agak gondrong ini. Mulai dari kenapa tidak ada banyak cemilan? Kenapa Kopi sangat mendominan di menu minumanpun? Kenapa tidak ramai para milenial yang datang membawa gitar lalu membuat gaduh kedai ini? Kenapa tidak ada live music di kedai kopi se cozy ini? Dan pertanyaan-pertanyaan lain menumpuk di otak yang gampang merasa penasaran ini.
Vietnam drip, adalah menu andalan gue saat datang ke kedai kopi manapun. Soal rasa, lidah gue yang suka protes ini langsung cocok dengan racikan kopi yang disuguhkan di Kayana Kopi.
instagram@kayanakopi
 Sedang tangan ini mencoba sedikit menulis, rasa penasaran yang sedari datang membuat tidak fokus menulis akhirnya gue tanyakan semua kepada mas Yoga (baca: manager sekaligus Barista Kayana Kopi). Gue tanyakan semuanya tanpa ragu, tanpa malu pun dengan percaya diri. Itulah salah satu kelebihan gue yang tidak punya malu saat menggali sesuatu yang membuat penasaran.
Tidak ada menu camilan selain cake dan tidak terlalu banyak menu lain itu sengaja agar Barista hanya berkonsentrasi untuk membuat kopi tanpa perlu sibuk dengan menyediakan menu lainnya. Tidak ada live music agar yang datang kesana benar menikmati waktu dengan rekan, pun menikmati kopi yang telah dipesan. Selain itu, mas Yoga ingin customer yang kembali datang ke Kayana Kopi adalah untuk kembali menikmati kopi yang memiliki candu, bukan karena ingin menikmati live musiknya. Pemilik Kayana Kopi tidak hanya mencari profit tapi benar-benar niat menjual kopi. Pun menu disana tidak terbawa oleh tren. Konsisten, dan ya sangat idealis.
Tiap gue datang kesana selalu ramai. Hampir semua yang datang ke sana adalah orang pendatang dan benar para pecinta kopi. Bukan milenial yang hanya sekedar mengikuti eksistensi agar terlihat kekinian. Pun salah satu alasan mas Yoga kenapa medesain Kedai beserta menunya dan strategi marketnya seperti itu karna pengalaman dari mas Yoga sendiri yang juga seorang pendatang di Kota ini. Jadi sengaja didesain sedemikian rupa agar para pendatang di kota ini tidak dilema dimana mereka harus menikmati waktu santainya dan membuang penatnya sambil menikmati Kopi.
instagram@kayanakopi
 Kedai Kopi dengan Konsep vintage dan desain ala bangunan Inggris serta beberapa kursi yang terbuat dari rotan menjadikan tempat ini semakin nyaman. Selain itu pengunjung juga bisa puas berswafoto sembari belajar meracik kopi bersama barista Kopi.
Buat gue yang tidak terlalu suka dengan keramaian, kebisingan, dan butuh tempat buat aktivitas gambar dan nulis, kedai kopi ini sangat recommend banget. Sekalipun kita datang sendirian, para barista disana akan care dan sesekali mengajak ngobrol customer saat mereka sedang santai. So, dari situlah kita akan mendapat teman baru selain dapat menikmati kopi dan tempat nyaman. Oya, disana juga disediakan fasilitas lebih seperti wifi, toilet, serta tempat beridabah (Mushola). Nahloh, yakin nggak penasaran sama tempat biasa gue ngopi ini?
instagram@kayanakopi



Kayana Kopi
          Alamat          : Jalan Ahmad Yani (dekat alun-alun) Batang
          Jam Buka     : 10.00 s.d. 24.00 WIB






No comments:

Post a Comment