Kagum, suka,
bahkan sampai jatuh cinta dengan seseorang itu adalah hal yang sangat wajar dan
tidak bisa disalahkan. Tapi belajarlah mengntrol perasaan itu.
Ketika kamu kagum dan suka sama
seseorang, bisa bertatap muka saja sudah menjadi hal yang sangat menyenangkan,
apalagi bisa berbincang, akan menjadi hal yang tak terlupakan.
Berbeda dengan
halnya jatuh cinta, perasaan yang sangat rumit dan susah dijelaskan. Seseorang
yang sedang jatuh cinta akan sering menghabiskan waktunya dengan hal-hal
konyol, bahka hal-hal bodoh tanpa disadari. Mereka ingin tampak sepurna dan
cenderung lebih menjaga image ketika berada di dekat orag yang dicintainya, dan
tanpa disadari mereka pelan-pelan akan kehilangan dirinya sendiri.
Yaa begitulah
kira-kira..
Lalu bagaimana tentang apa yang kau
keluhkan kepadaku?
Kalian berteman, berteman dekat, dan
semakin dekat. Diantara kalian saling suka, tertarik, kagum dan merasakan hal
aneh. Cinta? Tanpa kau sadari kau telah jatuh cinta kepadanya.
Tunggu dulu. Kalian saling cinta atau
kamu saja?
Kau kira dia mulai merespon dengan apa
yang kau rasakan. ternyata kau hanya pelarian ketika dia bosan dengan
kekasihnya.
Sakit? Kecewa? Mau berusaha mendapatkannya
atau mundur dan menghindar?
Pilihan yang sulit bukan? Aku yakin
saat itu perasaan dan fikiran tidak bisa saling berkompromi. Otak sadar
perjuanganmu akan sia-sia, dan hati tak bisa mengelak bahwa rasa cinta masih
tetap ada. Sampai akhirya kau memutuskan untuk tetap bertahan dan mencoba
menerima dengan banyak pertimbangan. Kalian menjalin hubungan, yaitu pacaran.
Oke, kamu sudah tau kenyatannya bukan?
Kamu harus siap dengan resiko yang akan terjadi.
Tidak ada yang
salah dengan orang yang jatuh cinta bukan?
Saat kau tetap bertahan dengan resiko
yang cukup menegangkan, kau yakin dia akan berubah dan memilihmu, kau yakin dia
akan melupakan masalalunya.
Lalu apa yang kau dapati dengan
kepercayaan dirimu itu?
Dia tidak
berubah, dia belum bisa mencintaimu. Tapi karena kebodohan orang yang sedang
jatuh cinta, kau tetap menerimanya, bahkan selalu ingin tahu perkembahan
hubungan mereka mesti kau tau itu akan lebih menyakitkan. Hebatnya kau kuat,
kau menginginkan mereka bersatu, bahkan kau ingin membantunya.
Kenapa kau semunafik itu? Kenapa kau
senaif itu? Kenapa tak kau katakana yang sebenarnya? Kenapa kau lebih memilih
menyakiti diri sendiri? Sebodoh itukah orang yang sedag jatuh Cinta? Hei,
dimana warasmu? Dimana nalarmu?
Kau melampiaskan semua perasaanmu di
social media. Membiarkan semua orang tau kehancuran hatimu, tapi kau tak
mengarihinya.
Hari-hari
berjalan seperti biasa, hingga kau dapati kenyataan yang begitu mengejutkan.
Dia memperlakukanmu sama dengan dia memperlakukan wanita itu. Kau masih menjadi
pilihan keduanya, ingat, hanya pilihan kedua ketika dia tidak bisa mendapatkan
pilihan pertamanya. Dan ketika dia mendapatkan pilihan pertamanya, kau hanya
akan mejadi benalu bagi hubungan mereka.
Hei, lihatlah,,apa yang pantas kau
perjuangkan darinya? Kenapa kau tak bisa lupakannya?
Menurutku begini,
Akhiri
hubungan kalian, tutup semua akses komunikasi kalian sampai kau kembali siap
menjadi teman baiknya sebelum kalian menjalin hubungan, seperti sebelum kau
jatuh hati padanya. Kontrol semua perasaanmu padanya. Ingat, kau tak akan pernah
benar-benar memilikinya. Bersyukurlah karna kau tahu sifat aslinya ddari awal.
Seperti itulah resiko orang jatuh cinta, harus siap patah hati. Tapi tenanglah,
perkara melupakan itu hanya soal waktu. Semakin hari semakin banyak hal-hal
baru yang akan kau temui dan melupakan adalah perkara yang sangat mudah untuk
dilakukan. Cintai dirimu saja terlebih dahulu. Jangan buktikan apa-apa pada
orang lain bahwa kamu terlihat bahagian, tapi bahagiakan dirimu dengan nyata. Nikmati
masa sendirimu, bukankah itu lebih menyenangkan.
Pada kisah ini
jangan saling menyalahkan. Kalian sama-sama salah. Dia salah karena menjadi
laki-laki yang tidak mempunyai kepstian dan tidak berprinsip dan kau salah
karena kau tetap mempertahankan perasaan yang kau tau itu menyakitkan..
Selamat merenung~
No comments:
Post a Comment